َإِنّ
أَمّارَتِ بِالسّـوءِ مَا اتّعَظَتْ ۞
مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشّيْبِ وَالَهَرَمِ
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan.
Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.
وَلَا
أَعَدَّتْ مِنَ الفِعْلِ الَجَمِيْلِ قِرَى ۞
ضَيْفٍ أَلَمَّ بِرَأْسِي غَيْرَ مُحْتَشِمِ
Tidak pula bersiap dengan mengerjakan amal baik yang
bernilai.
Untuk menyambut kedatangan tamu tamu yang singgah di
kepala nan tiada malu lagi.
لَوْ كُنْتُ
أَعْلَمُ أَنِّـي مَــا
أُوَقّـــــــــِرُهُ ۞
كَتَمْتُ سِرًّا بَدَا لِيْ مَنْهُ بِالكَتَمِ
Jikalau aku tahu bahwa diriku tak mampu menghormati
uban yangbertamu
Lebih baik kusembunyikan diriku dengan menyemir uban
dikepalaku
مَنْ لِي
بِرَدِّ جِمَاحٍ مِنْ
غَوَايَتِهَا
۞
كَمَا يُرَدُّ جِمَاحُ الَخَيْلِ بِاللُّجُمِ
Siapakah gerangan? Sanggup mengendalikan nafsuku dari
kesesatan
Sebagaimana kuda liar yang terkendalikan dengan tali
kekangan
فَلاَ تَرُمْ
بِالْمَعَاصِيْ كَسْرَ شَهْوَتِهَا ۞
إِنّ الطَّعَامَ يُقَوِّيْ شَهْوَةَ النَّهِمِ
Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat.
Karena makanan justru perkuat si rakus pelahap.
وَالنّفْسُ
كَالطّفِلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى ۞ حُبِّ
الرَّضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
Nafsu bagaikan bayi, bila kau biarkan akan tetap
menyusu.
Namun bila kau sapih, maka bayi akan berhenti sendiri
فَاصْرِفْ
هَوَاهَا وَحَاذِرْ أَنْ تُوَلِّيَهُ ۞
إِنّ الْهَوَى مَا تَوَلَّى يُصِمْ أَوْ يَصِمِ
Maka kendalikanlah nafsumu, jangan biarkan ia berkuasa
Jikalau berkuasa, ia akan membunuhmu dan membuatmu
tercela
وَرَاعِهَا
وَهْيَ فِيْ الأَعْمَالِ سَآئِمَةٌ ۞
وَإِنْ هِيَ اسْتَحْلَتِ الْمَرْعَى فَلاَتُسِمِ
Dan gembalakanlah nafsu, karena dalam amal nafsu
bagaikan hewan ternak.
Jika nafsu merasa nyaman dalam kebaikan, maka tetap
jaga dan jangan kau lengah
كَمْ
حَسّنَتْ لَذّةً لِلْمَـــــــرْءِ
قَاتِلَةً ۞
مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنّ السَّمَّ فِي الدَّسَمِ
Betapa banyak kelezatan, justru bagi seseorang membawa
kematian
Karena tanpa diketahui, adanya racun tersimpan dalam
makanan
وَاخْشَ
الدَّسَائِسَ مِنْ جُوعٍ وَّمِنْ شَبَعِ ۞ فَرُبّ
مَخْمَصَةٍ شَرُّ مِنَ التُّخَمِ
Takutlah terhadap tipu dayanya lapar dan kenyang
Sebab sering terjadi rasa lapar lebih daripada kenyang
وَاسْتَفْرِغِ
الدَّمْعَ مِنْ عَيْنٍ قَدِ امْتَلَأَتْ ۞ مِنَ الْمَحَارِمِ
وَالْزَمْ حِمْيَةَ النَّدَمِ
Deraikanlah airmata, dari pelupuk mata yang penuh noda
dosa
Peliharalah rasa sesal dan kecewa karena dosa
وَخَالِفِ
النّفْسَ وَالشّيْطَانَ وَاعْصِهِمَا ۞ وَإِنْ
هُمَا مَحّضَاكَ النُّصْحَ فَاتَّهِمِ
Lawanlah hawa nafsu dan setan durhaka, dan jagalah
pada keduanya
Jika mereka tulus menasehati maka engkau harus
mencurigai
وَلاَ تُطِعْ
مِنْهُمَا خَصْمًا وَلاَحَكَمًا ۞
فَأَنْتَ تَعْرِفُ كَيْدَ الخَصْمِ وَالْحَكَمِ
Janganlah engkau taat kepada mereka (nafsu dan setan),
baik selaku musuh atau selaku hakim
Sebab engkau sudah tahu dengan nyata, bagaimana tipu
dayanya dalam musuh dan menghukumi
أَسْتَغْفِرُ
الَّلهَ مِنْ قَوْلٍ بِلاَعَمَــلٍ ۞
لَقَدْ نَسَبْتُ بِهِ نَسْلً لِذِي عُقُمِ
Kumohon pengampunan kepada Allah, atas ucapan yang
tanpa mengamalkan
Sungguh.. hal itu laksana orang mandul tak
berketurunan
أَمَرْتُكَ
الْخَيْرَ لٰكِنْ مَا ائْتَمَرْتُ بِهِ ۞
وَمَا
اسْتَقَمْتُ فَمَا قَوْلِ لَكَ اسْتَقِمِ
Engkau ku perintah lakukan amal kebaikan, namun aku
sendiri enggan mengerjakan
Maka tiada berguna ucapanku agar kau berlaku benar,
sedangkan diriku sendiri dalam kelalaian
وَلاَ
تَزَوّدْتُ قَبْلَ المَوْتِ نَافِلَــةً ۞
ولَمْ أُصَلّ
سِوَى فَرْضٍ وَلَمْ أَصُمِ
Dan diriku tiada menambah amal kebaikan dalam
kesunahan, sebelum kematian datang
Tidak ku shalat dan puasa, kecuali hanya ibadah yang diwajibkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar