Mondok adalah
salah satu kebutuhan wajib bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dengan
negatifnya pergaulan saat ini, terutama bagi para Mahasiswa. Malang adalah
salah satu Kota Pendidikan yang memliliki kampus kampus besar seperti
Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Malang, Politeknik Negeri
Malang, Poltekes Malang, Universitas Islam Malang dan masih banyak lagi.
Beberapa Pondok Pesantren
(Ahlussunnah Wal Jama’ah) di Kota Malang yang menerima santri mahasiswa antara
lain Pondok Gading (Miftahul Huda),Anwarul Huda, Pondok Mergosono (Nurul Huda), Pondok Gasek
(Sabilurrosyad), Pondok Luhur, Pondok Al Hikam, Pondok Al Hadi. Jangan hawatir
masalah biaya, karena tidak ada pondok pesantren yang mahal. Semoga info ini bermanfaat.
1. Pondok Pesantren Gading (Miftahul Huda) (Khusus Mahasiswa Putra)
Deskripsi
singkat:
Pengasuh : KH. Abdurrohman Yahya Al Mursyid
KH. Ahmad Arif yahya
KH. M baidhowi Muslih
KH. M Shohibul Kahfi
Santri : Putra (bisa sambil kuliah/
sekolah formal)
Putri (Khusus mondok / tidak boleh mengikuti
pendidikan formal)
Jarak : UM ( sekitar 3 menit
sepeda motor, 10 menit jalan kaki)
UB ( 10 menit sepedaa motor, 40 menit jalan
kaki)
Politeknik (Polinema) ( 10 menit sepeda motor,
45 menit jalan kaki)
UIN ( 10 menit
sepeda motor, 40 menit jalan kaki)
Info lain2 : Wajib di pondok pkl 19.00- 06.00
HP non aktif di
malam hari
Pondok Pesantren Miftahul Huda yang akrab dikenal
dengan Pondok Gading ini adalah salah satu Pesantren tertua di Indonesia, yang
berdiri pada tahun 1768 M hampir berusia 300 tahun, terletak di jl Gading
Pesantren : 38 Klojen Malang. Pondok
Gading dikenal dengan Pondok yang menonjolkan
pendidikan ahlaqnya, yang menggunakan sistem pendidikan salaf (kuno) seperti ngaji
bandongan, madrasah dengan makna jawa yang mempertahankan ngaji “kitab kuning”
dalam kesehariannya dan dipadukan dengan ngaji thoriqoh (Qodiriyah wa
naqsabandi). Selengkjapnya bisa dilihat
di website gadingpesantren.com
2. Pondok Pesantren Mergosono ( Nurul Huda)
Santri : Putra & Putri (bisa
sambil kuliah/ sekolah formal)
Jarak :
UM ( sekitar 20 menit sepeda motor)
UB ( 20 menit sepeda motor)
Politeknik (Polinema) ( 15 menit sepeda motor)
UIN ( 25 menit
sepeda motor)
PPSSNH dirintis oleh pengasuh, KH. Drs. A. Masduqi
Machfudh melalui mushalla kecil yang berada di Mergosono gang 3B. Mushalla yang
sebelumnya sepi oleh aktivitas ibadah mulai digalakkan semenjak beliau
berdomisili. Walaupun lingkungan sekitar kurang merespons aktivitas ini.
Tetapi dengan ajakan yang santun, perlahan lingkungan sekitar
mulai terpengaruh. Makin lama, mushalla semakin ramai dengan jamaah shalat
fardlu. Aktivitas syiar Islam pun ditingkatkan dengan pengajian rutin, baik
yang dilaksanakan di mushalla maupun di sekeliling pelosok kota Malang.
Pengasuh berada di Malang dalam rangka meneruskan sekolah di
IAIN Sunan Ampel cabang Malang. Namun karena keahliannya, beliau juga ditugasi
untuk mengajar pada bidang keahlian beliau, yakni bimbingan membaca kitab
(kuning) dan tafsir Qur'an.
Dalam proses pengajaran ini, beliau menemui kendala bahwa
mahasiswa yang menguasai pembacaan kitab kuning masih minim. Oleh karenanya
beliau mengadakan kursus bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan. Dosen-dosen
lain pun merujuk kepada pengasuh apabila mahasiswanya mengalami kesulitan.
Pondok pesantren ini dimulai dengan belajarnya para mahasiswa untuk membaca
kitab.
Yang lama kelamaan santrinya bukan hanya terdiri dari sanak
famili dekat dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum yang ingin mendidik
putra-putrinya agar dapat mendalami agama Islam, terutama dalam hal menguasai
pembacaan kitab
3. Pondok Pesantren Anwarul Huda
Pengasuh : KH baidhowi Muslih
Pengasuh : KH baidhowi Muslih
Santri : Putra (bisa sambil kuliah/
sekolah formal)
Belum menerima santri putri
Jarak : UM ( sekitar 3 menit
sepeda motor, 10 menit jalan kaki)
UB ( 10 menit sepedaa motor, 35 menit jalan
kaki)
Politeknik (Polinema) ( 10 menit sepeda motor,
40 menit jalan kaki)
UIN ( 10 menit
sepeda motor, 35 menit jalan kaki)
4. Pondok Pesantren Gasek (Sabilurrosyad)
Pengasuh : KH. Marzuqi Mustamar, M.Ag,
KH. Muh Murtadho,
KH, Aziz
Husain.
KH. Warsito, MT.
Santri : Putra & Putri (bisa
sambil kuliah/ sekolah formal)
Jarak : UM ( sekitar 3 menit
sepeda motor, 10 menit jalan kaki)
UB ( 10 menit sepedaa motor, 40 menit jalan
kaki)
Politeknik (Polinema) ( 10 menit sepeda motor,
45 menit jalan kaki)
UIN ( 10 menit
sepeda motor, 40 menit jalan kaki)
Santri : Putra & Putri (bisa
sambil kuliah/ sekolah formal)
Jarak : UM ( sekitar 3 menit
sepeda motor, 15 menit jalan kaki)
UB ( 3 menit sepedaa motor, 5 menit jalan
kaki)
Politeknik (Polinema) ( 10 menit sepeda motor,
30 menit jalan kaki)
UIN ( 3 menit
sepeda motor, 10 menit jalan kaki)
6. Pondok Pesantren Al Hikam
Pengasuh : KH Hasyim Muzadi
Website : www.al-hikam.or.id
Santri : Putra (bisa sambil kuliah/
sekolah formal)
Jarak : UM ( sekitar 20 menit
sepeda motor)
UB ( 15 menit sepedaa motor)
Politeknik (Polinema) ( 10 menit sepeda motor)
UIN ( 15 menit
sepeda motor)
Berdirinya pesantren inipun berjalan sebagaimana
sejarah panjang dari pesantren-pesantren. Yakni adanya seseorang dalam
masyarakat yang dipandang mampu menjadi pengemban nilai-nilai keagamaan
kemudian masyarakat tersebut menyebutnya Kyai. Adanya hubungan saling percaya
dan saling menerima antara masyarakat dan Kyai, menyebabkan terjadinya
interaksi di segala urusan diantaranya adalah adanya masyarakat yang belajar
tentang ilmu agama dan berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Sebagai tempat
untuk belajar ilmu agama, menjalankan ritual ibadah dan menyelenggarakan
kegiatan kemasyarakatan, maka dibangunlah Masjid. Sebelum berdiri masjid di
Pesantren Mahasiswa Al Hikam terlebih dulu dibangunlah satu surau (Surau At
Taubah) di kampung Janti (Cengger Ayam dalam) sebagai tempat beribadat
masyarakat Janti. Kemudian mengingat perkembangan dari kegiatan keagamaan
khususnya terkait dengan itikad untuk membangun pesantren mahasiswa maka
dibangunlah Masjid Al Ghazali tepat di Jalan Cengger Ayam, yang kemudian
berkembang menjadi Pesantren Mahasiswa Al Hikam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar