skip to main | skip to sidebar

Jejak Sanubari

"Berjalan Membawa Rindu, Mencari Cinta"

Pages

  • Beranda
 
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
  • Home
  • Sholawat
  • Perikanan
    • Jurnal
    • Artikel
    • Lain-Lain
  • Penyejuk Hati
    • Tausiah
    • Sejarah
    • Ngaji

Rabu, 09 November 2016

Menjadi Istri Sholihah: Agungnya Pahala Seorang Istri

Suatu saat Rasulullah mendapat pertanyaan dari seorang wanita bemama Asmaa' binti Zaid bin Sakan Al-Anshori. "Ya Rasulullah, saya adalah wakil dari wanita-wanita yang ada di belakangku, kaum muslimat secara keseluruhan dan istri-istri orang mukmin. Mereka bertanya dengan pertanyaan yang nanti saya ajukan kepada Anda, mereka juga berpandangan seperti pandangan saya; suara saya adalah suara mereka.
Sesungguhnya Allah mengutus Anda adalah untuk kaum laki-laki dan kaum wanita. Kami beriman dan akan mengikuti semua ajaran Anda. Ya Rasulullah, kami kaum wanita merasa segala-galanya serba terbatas, hanya duduk di rumah menjadi tempat penyaluran keinginan lelaki dan mengandung anak-anak mereka. Sebaliknya kaum lelaki dapat berkumpul, shalat jamaah, mendatangi jenazah, berjihad dan sebagainya.
Bila mereka pergi berjihad, kami kaum wanita hanya bisa tinggal di rumah memelihara anak-anak dan harta mereka. Wahai Rasulullah, adakah kami mendapatkan bagian dari pahala mereka?"
Rasulullah takjub mendengar pertanyaan kritis dari kaum wanita yang diwakili oleh Asmaa'. Beliau kemudian menoleh kepada para sahabat sambil berkata, "Apakah kalian pernah mendengar perkataan wanita yang lebih baik dari ini dengan pengetahuan agamanya yang begitu dalam?"
"Tidak ya Rasulullah," jawab para sahabat. Kemudian Rasulullah menjawab,
"Wahai Asmaa', beritahukanlah kepada wanita-wanita yang kau wakili, bahwa pergaulannya yang sangat baik terhadap suaminya, berusaha mendapatkan keridhaan dari suaminya dan mengikuti jejaknya yang baik, akan mengimbangi pahala yang didapat kaum lelaki. Pahala wanita yang berada di rumah adalah sama besarnya dengan pahala lelaki yang berjuang dan berbuat sesuatu di luar rumah. Itulah pahala bagi kaum wanita yang taat dan patuh kepada suami mereka."
Maka pergilah kau sekarang dan beritahu wanita-wanita yang kau wakili tentang ini!" Mendengar jawaban Rasulullah yang luar biasa itu, Asmaa' berkali-kali bertahlil dan bertakbir karena puas dan amat gembira atas kabar dari Rasulullah yang diterimanya.
Bayangkan saja, pahala berjihad, berjamaah, mencari nafaqoh, silaturrahim dan lain sebagainya dapat didapatkan seorang istri hanya dengan menjalankan tugasnya sebagai istri dirumah.
Mulailah dari sekarang, jangan mengeluh atas tugas tugasmu sebagai istri, bersyukurlah, berbuatlah lemah lembut kepada suamimu, bersabarlah atas segala kekurangan dalam berumah tangga, berharaplah ridho suamimu, semoga Alloh meridhoimu… waLLohu a’lam…


Diposting oleh Toif Kafabi di 23.55 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Islam, Menjadi Istri Sholihah

Menjadi Istri Sholihah: Istri Al-Hathab Yang Memperoleh Kedudukan Surga

Istri Al-Hathab hidup pada zaman Nabi  Muhammad SAW     
Seorang istri yang amat penyabar, seorang mukminah yang telah diberitahukan oleh Rasulullah akan memperoleh kedudukan surga. Berita itu disampaikan oleh Nabi kepada para sahabat, maka segeralah menyebar secepat kilat ke sudut-sudut rumah kaum muslimin. Mereka satu sama lain saling bertanya,
"Apakah yang ada di dalam diri istri Al-Hathab?
Apakah kelebihan istri si pencari kayu bakar tersebut?
Berita itu menimbulkan tanya dan cemburu pada istri-istri kaum muslimin lainnya. Kemudian istri Al-HAthab segera menceritakan mengenai dirinya:
"Suamiku adalah seorang laki-laki yang pekerjaannya mencari kayu di gunung, memotong-motongnya lalu memikulnya. la lalu membawanya ke pasar untuk dijual. Suamiku akan kembali ke rumah bila telah berhasil membawa kebutuhan untuk keluarga bagi kami. Letih dan capek ia rasakan. Badannya ditimpa panas, tenggorokannya disergap rasa haus yang tiada terkira, hampir-hampir tenggorokannya panas terbakar. Betapa payahnya keadaan suamiku. Karena itu aku menyediakan air dingin sebagai penyejuk dahaganya, ia datang dan kemudian segera mendapatkan air sediaanku. Setelah itu kusiapkan segera makan siang, barang-barangnya kuambil dan kurapikan.
Saya menyambut kedatangan suamiku dengan berdiri, memakai pakaian yang indah dan rapi. Kusambut dia dengan segenap kerinduan seolah-olah telah kunantikan sekian lama. Begitu masuk, kusambut dia seperti menyambut mempelai laki-laki yang begitu lama kunantikan. Saya serahkan seluruh diri saya kepadanya. Kalau suamiku ingin istirahat dan bersenang-senang, kubantu dia; kalau ia menginginkan diri saya, kurebahkan diriku antara dua lengannya bagai anak kecil yang bersukaria dengan ayahnya."
Terkadang tidak jarang dari para istri menganggap remeh peran mereka di rumah, padahal di balik itu semua memiliki keutamaan yang begitu agung dihadapan Alloh SWT. Ridho suamimu bias mengantarkanmu kepada ridho Alloh SWT. WaLLohu a’lam…


Diposting oleh Toif Kafabi di 23.41 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Islam, Menjadi Istri Sholihah

Menjadi Istri sholihah: Kisah Istri Penjual Kain

Syekh Hasan al-Bashri berkata:
Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.
Dua tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah.
Lalu aku tanya kepadanya: "Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?"
Ia menjawab : "Iya benar"
Aku bertanya lagi: "Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!"
Ia pun bercerita:
"Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:
"Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Alloh, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal kain'."

Wahai para istri, janganlah enkau menuntut lebih atas suamimu, bahagia bukan berarti harus kaya raya, betapa banyak orang kaya lupa dengan Tuhannya, betapa banyak orang sederhana selalu tersenyum atas segala nikmat yang diterimanya. Sungguh kekayaan sebenarnya bukan terdapat pada harta benda, kekayaan sebenarnya ada di hati, terimalah, syukurilah… waLLohu a’lam...
Diposting oleh Toif Kafabi di 23.23 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Islam, Menjadi Istri Sholihah

Selasa, 18 Oktober 2016

Huwannur Lengkap


هُوَ النُّوْرُ

هُوَ النُّوْرُ يَهْدِي الْحَائِرِيْنَ ضِيَاؤُهُ

Dialah Nabi saw Pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-orang yang bimbang

وَ فِي الْحَشْرِ ظِلُّ الْمُرْسَلِيْنَ لِوَاؤُهُ

Di padang mahsyar panjinya sebagai pemberi naungan


تَلَقَّى مِنَ الْغَيْبِ الْمُجَرَّدِ حِكْمَةً

Sampailah kepadanya hikmah tanpa perantara apapun

بِهَا أَمْطَرَتْ فِي الْخَافِقَيْنِ سَمَاؤُهُ

Dengan hikmah itu hujanlah langit (dengan rahmat) di segala penjuru barat dan timur

وَمَشْهُوْدُ أَهْلِ الْحَقِّ مِنْهُ لَطَائِفٌ

Para saksi dari para ahli makrifah yg dalam kebenaran, menyaksikan dari beliau saw kasih sayang dan kelembutan kelembutan

تُخَبِّرُ أَنَّ الْمَجْدَ وَالشَّأْ وَشَاؤُهُ

Dikabarkan sungguh apa yg terjadi adalah dg keinginanmu (saw)

فَلِلّهِ مَالِلْعَيْنِ مِنْ مَشْهَدِ اجْتِلاَ

Padaku penglihatan apa apa yg kusaksikan sangalah berpijar luhur,

يَعِزُّ عَلَى أَهْلِ الْحِجَابِ اجْتِلاَؤُهُ

Menundukkan para pemilik kemuliaan yg masih tertutup penglihatannya dari pandangan keluhuran ini,

أَيَا نَازِحًا عَنِّي وَمَسْكَنُهُ الْحَشَا

Wahai yang jauh dariku dan tempatnya di lubuk hati yang terdalam,

أَجِبْ مَنْ مَلاَ كُلَّ النَّوَاحِي نِدَاؤُهُ

Jawablah wahai saudaraku seruan (Sang Nabi saw) yang memenuhi segala penjuru,

أَجِبْ مَنْ تَوَلاَّهُ الْهَوَى فِيْكَ وَامْضِ فِي

Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu padamu (saw), dan mengalir pada-

فُؤَادِي مَايَهْوَى الْهَوَى وَيَشَاؤُهُ

Sanubariku apa apa yg dirindukan sanubari ini dan yg ia (diriku) dambakan

بَنَى الْحُبُّ فِى وَسْطِ الْفُؤَادِ مَنَازِلاً

Cinta membangun istana agung di dalam hati yg terdalam

فَلِلّهِ بَانٍ فَاقَ صُنْعًا بِنَاؤُهُ

Demi Allah, sungguh tempat itu paling tinggi dan indah di antara bangunan (tempat) yang lain

بِحُكْمِ الْوَلاَ جَرَدْتُ قَصْدِي وَحَبَّذَا

Dengan keputusan pasrah kubiarkan yg lainnya berlalu dari semua keinginanku, dan alangkah indahnya sang baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya

مُوَالٍ أَرَاحَ الْقَلْبَ مِنْهُ وَلاَؤُهُ

sang baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya

مَرِضْتُ فَكَانَ الذِّكْرُ بُرْءًا لِعَلِّتِي

(Jika) aku sakit, maka menceritakan tentangnya (saw) adalah obat bagi penyakitku

فَيَا حَبَّذَا ذِكْرًا لِقَلْبِي شِفَاؤُهُ

Sungguh indah, menyebutnya adalah obat bagi hatiku

إِذَا عَلِمَ الْعُشَاقُ دَائِي فَقُلْ لَهُمْ

Jika para perindu mengetahui penyakitku, maka atakana kepada mereka

فَإِنَّ لِقَا أَحْبَابِ قَلْبِي دَوَاؤُهُ

Sesungguhnya perjumpaan dengan kekasih hati itulah obatnya

أَيَا رَاحِلاً بَلِّغْ حَبِيْبِي رِسَالَةً

Wahai orang yang berjalan (ke Madinah) sampaikan lembaran cinta kepada kekasihku (saw)

بِحَرْفٍ مِنَ اْلأَشْوَاقِ يَحْلُو هِجَاؤُهُ

Dengan indahnya ejaan huruf-huruf kerinduan

وَهَيْهَاتَ أَنْ يَلْقَى الْعَذُوْلُ إِلَى الْحَشَا

Maka sulitlah bagi yg memusuhi cinta ini sampai kebatas yg tak mungin, mencapai jalan kebenaran dg memujinya (saw) dan mengucapkan padanya (saw)

سَبِيْلاً سَوَاءٌ مَدْحُهُ وَهِجَاؤُهُ

mencapai jalan kebenaran dg memujinya (saw) dan mengucapkan padanya (saw)

فُؤَادِي بِخَيْرِ الْمُرْسَلِيْنَ مُوَلَّعٌ

Jiwaku terbakar (karena cinta) dengan sebaik-baik utusan

وَأَشْرَفُ مَا يَحْلُو لِسَمْعِي ثَنَاؤُهُ

Dan yang terindah di pendengaranku adalah mendengar pujiannya

رَقَى فِي الْعُلى وَالْمَجْدِ أَشْرَفَ رُتْبَةٍ

Mulia dalam tangga tangga keluhuran, semulia-mulia tingkatan yg semakin luhur

بِمَبْدَاهُ حَارَ الْخَلْقِ كَيْفَ انْتِهَاؤُهُ

Dalam awal cinta dan rindu pd beliau saw akan muncul hangat membara dihati makhluk, maka bgaimana keadaan yg telah mencapai puncaknya

أَيَا سَيِّدِي قَلْبِي بِحُبِّكَ بَائِحٌ

Wahai tuanku, hatiku lebur dengan kecintaan kepadamu

وَطَرْفِيَ بَعْدَ الدَّمْعِ تَجْرِي دِمَاؤُهُ

Mata ini niscaya menangis darah setelah air mata mengering dan tak mengalir

إِذَا رُمْتَ كَتْمَ الْحُبِّ زَادَتْ صَبَابَتِي

Jika engkau sembunyikan cinta maka akan bertambah kecintaanku dan airmataku..

فَسِيَّانِ عِنْدِي بَثُّهُ وَخَفَاؤُهُ

Maka sama saja bagiku, kuungkapkan cinta itu atau kusembunyikannya

أَجِبْ يَاحَبِيْبَ الْقَلْبِ دَعْوَةَ شَيِّقٍ

Jawablah seruan kerinduan ini wahai kekasih hati

شَكَى لَفْحَ نَارٍ قَدْ حَوَتْهَا حَشَاؤُهُ

Rintihan api kerinduan telah menyelimuti lubuk hatiku

وَمَرَّ طَيْفُكَ الْمَيْمُوْنُ فِي غَفْلَةِ الْعِدَا

Maka lewatkanlah keindahan dan kelembutanmu saat hamba hamba ummatmu (saw) yg tengggelam dalam kelupaan

يَمُرُّ بِطَرْفٍ زَادَ فِيْكَ بُكَاؤُهُ

Lintasan keindahan dan kemuliaanmu yg membuat berlindangnya airmata

لِيَ اللهُ مِنْ حُبٍّ تَعَسَّرَ وَصْفُهُ

Duhai Allah, sungguh sulit cinta ini di ungkapkan

وَ لِلّهِ أَمْرِي وَالْقَضَاءِ قَضَاؤُهُ

Semua ini hanya kepada Allah kupasrahkan Karena ketentuan adalah ketentuan Nya

فَيَا رَبِّ شَرِّفْنِي بِرُؤْيَةِ سَيِّدِي

Ya Allah, muliakanlah aku dengan memandang tuanku (sayyidina Muhammad)

وَأَجْلِ صَدَى الْقَلْبِ الْكَثِيْرِ صَدَاؤُهُ

Dan bersihkanlah hati yang penuh dengan kekeruhan ini

وَبَلِّغْ عَلِيًّا مَايَرُوْمُ مِنَ اللِّقَا

Dan sampaikanlah pd diriku (Al Habib Ali Al Habsyi) pada puncak harapan untuk berjumpa

بِأَشْرَفِ عَبْدٍ جُلُّ قَصْدِي لِقَاؤُهُ

Dengan semulia-mulia hamba, dan perjumpaan dengannya adalah segala tujuanku

وَعَلَيْهِ صَلا َةُ اللهِ مَاهَبَّتِ الصَّبَا

Atasnya curahan shalawat selama angin berhembus

وَمَا أَتْرَبَ الْحَادِي فَطَابَ حِدَاؤُهُ

Sebanyak asyik merdunya qasidah pujian yg memadukan cinta padamu (saw), maka semakin indahlah pujian yg menyatukan hati dalam cinta padanya (Saw)

مَعَ اْلآلِ وَاْلأَصْحَابِ مَاقَالَ مُنْشِدٌ

Beserta keluarga, sahabat dan yang diucapkan oleh munsyid (pembaca qasidah)

هُوَالنُّوْرُ يَهْدِي الْحَائِرِيْنَ ضِيَاؤُهُ

Dialah pelita cahaya yang memberi petunjuk orang-orang yang bimbang
Diposting oleh Toif Kafabi di 00.00 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: #Rindu, Islam, Sholawat, Syair Indah

Minggu, 16 Oktober 2016

Keutamaan Sholawat Bagi Orang Yang Sering Berbuat Dosa


552694_10151362331759720_540571378_n1"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya"
 

Perkataan shalawat berasal dari bahasa Arab: ( الصلوات )‎, diambil dari perkataan shalat (الصلاة‎) yang berarti doa atau pujian. Shalawat Allah Subhanahu wa Ta’ala ialah pujian-Nya di sisi para malaikat. Shalawat malaikat ialah doa memohon tambahan gandaan pahala. Dan shalawat orang Mukmin ialah berdoa memohon supaya Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan rahmat, menambahkan kemuliaan, kehormatan dan kepujian kepada penghulu kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .


Sholawat bermakna pula taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya:

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

“Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzab:43).
 
Pada suatu hari di Masjidil Haram seorang ulama besar Sufyan Ats-Tsauri sedang thawaf mengelilingi ka’bah dan melihat seseorang yang setiap kali mengangkat tangan dan menurunkannya selalu membaca shalawat atas nabi.
Kemudian Sufyan bertanya: “Sesungguhnya engkau telah meninggalkan tasbih dan tahlil, sedang engkau hanya bershalawat atas Nabi. Apakah ada bagimu landasan yang khusus?”
Orang itu menjawab: “Siapakah engkau? Semoga Allah mengampunimu.”
Kemudian Sufyan menjawab: “Saya adalah Sufyan ats Tsauri”.
Orang itu berkata: “Seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini niscaya saya tidak akan memberitahukan masalah ini dan menunjukkan rahasiaku ini”. Kemudian orang itu berkata kepada sufyan: “sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada di dekat kepala ayahku meninggal dan mukanya tampak hitam, lalu saya mengucapkan “innalillah wa inna ilahi rajiun” dan saya menutup mukanya dengan kain. 
 
Kemudian saya tertidur dan bermimpi, dimana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih. Saat orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya sambil bertanya: “wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran Anda, Allah menjadikanmuka ayahku itu langsung berubah menjadi putih di tempat yang istimewa ini?”
Orang itu menjawab: “apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah yang membawa Al- Qur'an. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca shalawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka akupun memberi pertolongan kepadanya,karena aku suka memberi pertolongan kepada orang yang banyak memperbanyak shalawat atasku”.
Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih.


Simak di: Sarkub
Diposting oleh Toif Kafabi di 10.43 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Islam, Pesan Sang Teladan, Sholawat
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Label

  • #Ingsun
  • #Rindu
  • #RinduSemu
  • Beasiswa
  • Doa
  • Goresan Pena
  • Islam
  • Menjadi Istri Sholihah
  • Nashoihul 'Ibad
  • Ngaji
  • Perikanan
  • Pesan Sang Teladan
  • Sholawat
  • Syair Indah
  • Tips Dan Trik

Tweet

Tweet oleh @toif_kafabi

Entri Populer

  • Yaa Arhamarrohimin dan Artinya
    ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِم...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا     Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhan...
  • Beberapa Pondok Pesantren Untuk Mahasiswa di Kota Malang
    Mondok adalah salah satu kebutuhan wajib bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dengan negatifnya pergaulan saat ini, terutama bagi para...
  • Lirik Huwannur dan Artinya (Suluk Huwannur)
    هُوَ النُّورُ Dialah Pelita Cahaya هُوَ النُّورُ يَهدِى الحَا ئِرِينَ ضِيَاؤُهُ وَفِى الحَشرِ ظِلُّ المُرسَلِينَ لِوَاؤُهُ Dialah N...
  • Qoshidah Burdah Bagian 2 Beserta Artinya
    َإِنّ أَمّارَتِ بِالسّـوءِ مَا اتّعَظَتْ        ۞      مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشّيْبِ وَالَهَرَمِ Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak...
  • 7 Macam Nafsu Manusia
    Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu in...
  • Yaa Robbana'Tarofna dan Artinya
    يَارَبَّنَااعْتَرَفْنَا يـَارَبَّنَـااعْتَرَفْنَـا             ۞       بــِأَنَّنَــااقْتَـــرَفْنَــا Ya Tuhan kami, kami mengakui...
  • Hukum Memakan Daging Kurban Bagi Yang Berqurban
    Qurban merupakan bagian dari sya­ri’at Islam dan sudah ada semenjak manusia ada, yakni ketika putra-putra Nabi Adam AS diperintahkan be...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya (Versi Riyadlul Jannah Malang, Rindu Maha Guru KH Abdurrokhim Syadzili)
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا    Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhanku,r...
  • Lirik Yaa Imamarrusli dan Artinya
    يَا إِمَامَ الرُّسْلِ Atau يارسول الله سلام عليك يارسول اللــــه سلام عليك      ۞ يارفيع الشان والدرج Wahai utusan Allah, semoga...
 

Statistik

Rekomendasi

  • Pondok Pesantren Lirboyo
    KH. Abdullah Kafabihi; Ilmu dan Amal
    8 jam yang lalu
  • Sarkub
    Hirzul Jausyan Kabir Pdf || Pdf dan Teks
    2 hari yang lalu
  • PPMH Gading
    Hello world!
    2 tahun yang lalu
  • NU
    Dorong Penanganan Covid-19, PT DMOB Berikan Bantuan 1000 Hydro Oxy Ke PCNU Banyuwangi
    4 tahun yang lalu
  • Sufi Road
    Hikam Ibnu athaillah : Amal Makrifat
    9 tahun yang lalu

Manfaat Lan Barokah

Toif Kafabi
Lihat profil lengkapku
 
 
© 2011 Jejak Sanubari | Designs by Web2feel & Fab Themes

Bloggerized by DheTemplate.com - Main Blogger