Buku Hiwar Maal Maliky
Membantu Suksesnya Program Freemasonry
Buku Hiwar Maal Maliky dan yang sejenisnya itu, sesungguhnya telah
membantu gerakan freemasonry dan musuh Islam lainnya, karena bagaimanapun juga
kandungan isinya berpotensi besar untuk memecah belah persatuan dan kesatuan
ummat Islam dengan jalan menisbahkan ummat dan ulama mereka.
Buku Hiwar Maal Maliky ini juga telah dianggap ke luar dari rel dan
jalur Syariah, lantaran Islam tidak membenarkan “perbedaan persepsi, hasil
ijtihad maupun perbedaan pendapat yang natural” dijadikan tembok pemisah untuk
membelah satu kesatuan menjadi dua kelompok yang selalu siap untuk saling
menerkam. Yang mengingatkan kita pada semboyan dan strategi para penjajah
terdahulu yakni; “Devide Et Impera” (pecahkan dan pasti menang).
Jadi, apakah missi ini yang sedang dijalankan oleh buku Hiwar Maal
Maliky? Lantas, apa bedanya dengan tindakan kriminal dari para penjajah - yang
selalu menciptakan iklim perang urat syaraf - sejak dahulu hingga kini?
Buku Hiwar Maal Maliky
Merupakan Tindakan Pembokong
Buku Hiwar Maal Maliky ini, juga mereka yang sepaham dengannya,
dapat dikatakan sedang berusaha menancapkan tonggak-tonggak pemisah yang
memperdalam jurang perbedaan di antara ummat Islam.
Memang sangat tragis lantaran di tengah berbagai kesibukan ummat
Islam dengan segala daya dan upaya, dalam rangka menghadapi dan membendung
gerakan freemasonry serta yang lainnya dari luar Islam, tiba-tiba ada gerakan
dari dalam tubuh ummat Islam sendiri yang melakukan desersi, menusuk dan
membokong dari belakang, tanpa perasaan dan tedeng aling-aling.
Sungguh luar biasa! Sebutan apakah yang paling pantas tuk mereka
itu?
Padahal ada satu hal penting yang jangan sampai kita lupak yakni
bahwa, kunci keberhasilan setiap musuh dalam memperlem kekuatan dan memecah
belah Ummat Islam adalah dengan cara meniup-niupkan berbagai isu, prasangka dan
fitnah kepada ummat terhadap para ulama.
Lantaran begitu ummat sudah tidak lagi percaya kepada para Ulama,
maka dengan tali yang mana lagi ummat itu dapat menghubungkan dirinya dengan Al
Qur’an dan hadits.
Oleh sebab itu, buku Hiwar Maal Maliky ini - dengan daya
destruktifnya - jika tidak segera ditarik dari peredaran, maka akan terus
menerus merentas tali penghubung antara ummat dengan ulamanya, yang pada
gilirannya akan membuat ummat kembali seperti semula, meraba-raba dalam
kebutaan.
Wahai penyusun buku Hiwar Maal Maliky, apakah anda akan terus
membantu musuh Islam untuk mencampakkan para Ulama Islam? Kembalilah dan
alihkanlah daya upaya dan kreativitas anda untuk memerangi musuh-musuh Islam di
muka bumi ini.
Jihad anda selalu ditunggu oleh berbagai tugas yang tidak terhitung
banyaknya, untuk menghadapi orang-orang kafir, gerakan freemasonry, zionisme,
baha’iyah, qadyaniah , sekularisme, atheisme dan yang lainnya.
Ditinjau dari cara penyampaiannya, buku Hiwar Maal Maliky ini juga
telah melanggar aturan Islam dengan melakukan sumpah serapah terhadap seorang
Muslim, sehingga jika hukum Islam diberi ukan atasnya, maka seharusnya penyusun
buku itu didera 80 kali dengan cemeti dan ditolak persaksiannya.
Kami harapkan para ulama - di seluruh dunia secara umum, Ulama Saudi
Arabia khususnya - dapat menyambung kembali tali-tali pemersatu supaya dapat
menghentikan gerak laju setiap dengen yang merobek persatuan ummat Islam selama
ini.
Dan harapan kami yang terakhir adalah; “Kepada yang Mulia. Peerintah
Kerajaan Saudi Arabia, agar mengjinkan kembali ulama besar Al Maliky berkumpul
dengan para ulama dan para pelajar beliau di Masjidil Haram, supaya ilmu beliau
bertambah manfaat dan hikmahnya bagi kita semua”. Aamiin.
Para penanda tangan:
1.
Ulama
Majelis Bidang Hadits, Universitas Al Azhar, Mesir.
2.
Dr. Ahmad
Umar Hasyim (mantan Ketua Majelis Bidang Ilmu Hadits dan Dekan Fakuftas
Ushuluddin di Raqaziq).
3.
As Syaikh
Muhammad As Sinrawy (Ketua Badan Koreksi Masalah-Masalah Agama Al Azhar,
Anggota Dewan Mustasyar Agama Islam).
Dr. Abdul Ghany Ar Rajihy (Dosen Dirosah
Ulya Universitas Al Azhar, Mesir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar