Dalam kitab
Riyaadus Shalihin jilid 2 terjemahan bahasa Indonesia oleh Almarhum H.Salim
Bahreisj cetakan keempat tahun 1978 meriwayatkan sebuah hadits berikut ini:
Sa’ad bin Abi
Waqqash ra.berkata: Kami bersama Rasulullah saw. keluar dari Makkah menuju ke
Madinah, dan ketika kami telah mendekati Azwara, tiba-tiba Rasulullah saw.
turun dari kendaraannya, kemudian mengangkat kedua tangan berdo’a
sejenak lalu sujud lama sekali, kemudian bangun mengangkat kedua tangannya
berdo’a, kemudian sujud kembali, diulanginya perbuatan itu tiga kali. Kemudian
berkata: ‘Sesungguhnya saya minta kepada Tuhan supaya di-izinkan memberikan
syafa’at (bantuan) bagi ummat ku, maka saya sujud syukur kepada Tuhanku,
kemudian saya mengangkat kepala dan minta pula kepada Tuhan dan diperkenankan
untuk sepertiga, maka saya sujud syukur kepada Tuhan, kemudian saya mengangkat
kepala berdo’a minta untuk ummatku, maka diterima oleh Tuhan, maka saya sujud
syukur kepada Tuhanku’. (HR.Abu Dawud).
Dalam hadits
ini menerangkan bahwa Rasulullah saw. tiga kali berdo’a sambil mengangkat
tangannya setiap berdo’a, dengan demikian berdo’a sambil mengangkat tangan
adalah termasuk sunnah Rasulullah saw.
Dalam Kitab
Fiqih Sunnah Sayid Sabiq (bahasa Indonesia) jilid 4 cetakan pertama tahun 1978
halaman 274-275 diterbitkan oleh PT Alma’arif, Bandung Indonesia, dihalaman ini
ditulis sebagai berikut :
Berdasarkan
riwayat Abu Daud dari Ibnu Abbas ra., katanya :
“Jika kamu
meminta (berdo’a kepada
Allah SWT.) hendaklah dengan mengangkat kedua tanganmu setentang
kedua bahumu atau kira-kira setentangnya, dan jika istiqhfar (mohon ampunan)
ialah dengan menunjuk dengan sebuah jari, dan jika berdo’a dengan
melepas semua jari-jemari tangan”.
Malah dalam
hadits ini, kita diberi tahu sampai dimana batas sunnahnya mengangkat
tangan waktu berdo’a, dan waktu mengangkat tangan tersebut disunnahkan dengan
menunjuk sebuah jari waktu mohon ampunan, melepas semua jari-jari tangan
(membuka telapak tangannya) waktu berdo’a selain istighfar.
Diriwayatkan
dari Malik bin Yasar bahwa Rasulullah saw. bersabda :
“Jika kamu
meminta Allah, maka mintalah dengan bagian dalam telapak tanganmu, jangan
dengan punggungnya !” Sedang dari Salman, sabda Nabi saw. : “Sesungguhnya
Tuhanmu yang Mahaberkah dan Mahatinggi adalah Mahahidup lagi Mahamurah, ia
merasa malu terhadap hamba-Nya jika ia menadahkan tangan (untuk
berdo’a) kepada-Nya, akan menolaknya dengan tangan hampa”.
Lihat hadits
ini Allah SWT. tidak akan menolak do’a hamba-Nya waktu berdo’a sambil
menadahkan tangan kepadaNya, dengan demikian do’a kita akan lebih besar harapan
dikabulkan oleh-Nya!
Sedangkan
hadits yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim dari Anas bin Malik ra. menuturkan
:
“Aku pernah
melihat Rasulullah saw. mengangkat dua tangan keatas saat berdo’a
sehingga tampak warna keputih-putihan pada ketiak beliau”.
Masih ada
hadits yang beredar mengenai mengangkat tangan waktu berdo’a. Dengan
hadits-hadits diatas ini, cukup buat kita sebagai dalil atas sunnahnya
mengangkat tangan waktu berdo’a kepada Allah SWT. Bagi saudaraku muslim yang
tidak mau angkat tangan waktu berdo’a, silahkan, tapi janganlah mencela atau
membid’ahkan saudara muslim lainnya yang mengangkat tangan waktu berdo’a !.
Karena mengangkat tangan waktu berdo’a adalah sebagai adab atau sopan santun
cara berdo’a kepada Allah SWT. dan hal ini diamalkan oleh para salaf dan para
ulama pakar (Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Imam Ahmad –radhiyallahu ‘anhum–
dan para imam lainnya).
Janganlah kita
cepat membid’ahkan sesuatu amalan karena membaca satu hadits dan
mengenyampingkan hadits lainnya. Semuanya ini amalan-amalan sunnah, siapa yang
mengamalkan tersebut akan dapat pahala, dan yang tidak mengamalkan hal tersebut
juga tidak berdosa. Karena membid’ahkan sesat sama saja mengharamkan amalan
tersebut.
Wallohua'lam Bisshowaab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar