skip to main | skip to sidebar

Jejak Sanubari

"Berjalan Membawa Rindu, Mencari Cinta"

Pages

  • Beranda
 
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
  • Home
  • Sholawat
  • Perikanan
    • Jurnal
    • Artikel
    • Lain-Lain
  • Penyejuk Hati
    • Tausiah
    • Sejarah
    • Ngaji

Rabu, 08 Januari 2014

Ekonomi Sumberdaya Perairan


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1          Latar Belakang

            Ekosistem mangrove merupakan salah satu sumberdaya pesisir yang terdapat di Indonesia. Ekosistem mangrove ini merupakan ekosistem yang memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi. Kawasan ekosistem mangrove memiliki 3 fungsi utama yaitu (1). fungsi fisis meliputi pencegah abrasi, perlindungan terhadap angin, pencegah instrusi garam dan penghasil energy serta hara, (2). fungsi biologis meliputi sebagai daerah tempat bertelur dan sebagai asuhan biota, tempat bersarang burung dan habitat alami biota lainnya, (3). fungsi ekonomis meliputi sebagai sumber bahan bakar kayu dan arang, perikanan, pertanian, makanan, minuman, bahan baku kertas, keperluan rumah tangga, tekstil, serat sintesis, penyamakan kulit dan obat-obatan (Kordi, 2012 dalam Qodrina, 2012).
Desa Bulakbaru, Jawa Tengah terdapat htuan mangrove yang mempunyai luas 14,56 ha dengan panjang garis pantai 2,36 km2. Dengan jumlah penduduk 1.031 jiwa (336 KK). Jenis  mangrove yang dominan yaitu Sonneratia Alba, Rhizopora mucanota, Avicennia lanata, Rhizopora stylosa, dengan kondisi mangrove yang baik. Masyarakat sekitar memanfaatkan mangrove secara langsung maupun0 tidak langsung. Pemanfaatan langsung seperti kayu bakar, udang karang, dan kepiting bakau. Sedangkan pemanfaatan tidak langsung berdasarkan fungsi fisiknya sebagai penahan abrasi, penahan instrusi, dan berdasarkan fungsi biologisnya.
       Pentingnya dilakukan perhitungan nilai ekonomi kawasan mangrove bertujuan untuk memberikan gambaran nilai ekonomi total yang dikandung oleh ekosistem mangrove. Nilai ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam aktifitas pemanfaatan yang akan dilakukan di kawasan mangrove tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, diperlukan adanya penelitian mengenai potensi ekonomi ekosistem mangrove sehingga dapat diketahui nilai ekonomi total sumberdaya yang selanjutnya dapat menunjukkan tingkat optimalisasi pemanfaatan yang telah dilakukan serta memberikan gambaran pola pengelolaan yang mendukung keberadaan dan aktifitas pemanfaatan tersebut. Dengan diketahuinya nilai ekonomi total dari ekosistem mangrove ini, diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam aktifitas pemanfaatan dan pengelolaan kawasan mangrove. Dengan demikian, terjadinya pemanfaatan mangrove tidak memberikan dampak buruk dan degradasi mangrove di masa mendatang (Qodrina, 2012)


1.2          Tujuan
·                   Mengidentifikasi fungsi dan manfaat ekosistem hutan mangrove di Desa Bulakbaru, Jawa Tengah.
·                   Menganalisis nilai manfaat dan fungsi ekosistem hutan mangrove di Desa Bulakbaru yang meliputi nilai kegunaan (use value) dan bukaan kegunaan (non use value) atau TEV (Total Economic Value).





BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1          Nilai Manfaat Langsung
            Nilai manfaatan langsung meliputi seluruh manfaat dari sumberdaya yang dapat diperkirakan langsung dari konsumsi dan produksi dimana harga ditentukan oleh mekanisme pasar. Nilai manfaat ini dibayar oleh orang secara langsung menggunakan sumberdaya dan mendapatkan manfaat darinya (Adrianto et al, 2007).
            Nilai manfaat langsung yang dapat dihitung di Desa Bulakbaru antara lain; nilai kayu, nilai udang, nilai kepiting bakau, dan nilai kerang. Perhitungan nilai manfaat langsung ini dapat menggunakan rumus :
= ( Vha x H ) – B
Keterangan :
  • Vha      : Jumlah Produksi/tahun
  • H         : Harga
  • B          : Biaya Operasional

Hasil Perhitungan:
  1. Nilai Kayu
Diketahui :  - Jumlah pencari : 7KK
                               - Jumlah produksi : 225 ikat/thn/org
                               - Harga kayu : Rp. 10.000,-/ikat
                               - Biaya operasional : -
            Jawab :     
            = ( Vha x H ) – B
            = ( 225 x 10.000 ) – 0
            = Rp 2.250.000/thn/org
v  Jadi, total nilai kayu yang diperoleh oleh 7KK sebesar Rp.15.750.000,-/tahun.





  1. Nilai Udang
Diketehui : - Jumlah pencari : 55 orang
                               - Jumlah produksi : 20kg/minggu/org = 960kg/thn/org
                               - Harga udang : Rp. 25.000,-/kg
                               - Biaya operasional : Rp.3.360.000,-/thn/orang
            Jawab :
            =( Vha x H ) – B
            = (960 x 25.000 ) – 3.360.000
            = 24.000.000 – 3.360.000
            = Rp 20.640.000/thn/org
v  Jadi, total nilai udang yang diperoleh oleh 55 orang sebesar Rp.1.135.000.000,-/tahun.

  1. Nilai Kepiting Bakau
Diketahui : - Jumlah pencari : 17 orang
                               - Jumlah produksi : 4,5kg/minggu/org = 216 kg/thn/org
                               - Harga kepiting bakau : Rp. 35.000,-/kg
                               - Biaya operasional : Rp. 216.000,-/thn/org
            Jawab :     
            = ( Vha x H ) – B
            = ( 216 x 35.000 ) – 216.000
            = 7.560.000 – 216.000
            = Rp 7.344.000/thn/org
v  Jadi, total nilai kepiting bakau yang diperoleh oleh 17 sebesar Rp.124.848.000,-/tahun.

  1. Nilai Kerang
Diketahui : - Jumlah pencari : 20 orang
                               - Jumlah produksi : 5kg/minggu/org = 240kg/thn/org
                               - Harga kerang : Rp. 30.000,-/kg
                               - Biaya operasional : Rp. 250.000,-/thn/org
            Jawab :     
            = ( Vha x H ) – B
            = ( 240 x 30.000 ) – 250.000
            = 7.200.000 – 250.000
            = Rp 6.950.000/thn/org
v  Jadi, total nilai kerang yang diperoleh oleh 20 sebesar Rp.139.000.000,-/tahun.

2.2          Nilai Manfaat Tidak Langsung
            Nilai manfaat tidak langsung terdiri dari manfaat - manfaat fungsional dari proses ekologi yang secara terus menerus memberikan kontribusi kepada masyarakat dan ekosistem. Sebagai contoh hutan mangrove yang terus menerus memberikan perlindungan kepada pantai, serta peranannya dalam mempertahankan keberlanjutan sumberdaya perikanan terkait dengan fungsinya sebagai spawning ground, nursery ground dan feeding ground (Fauzi et al, 2005).
            Pemanfaatan tidak langsung di Desa Bulakbaru dapat dibagi menjadi dua, yaitu fungsi fisik dan fungsi biologis. Contoh fungsi fisik adalah abrasi dan intrusi. Perhitungan manfaat tidak langsung adalah sebagai berikut:
  1. Penahan Abrasi
Diketahui :
- Biaya total pemecah gelombang (80x80x8 cm): Rp.350.000.000,-
- dt : 10 tahun
Jawab :
            = BPLD:Dt
                        = 350.000.000:10
                        = 35.000.000 /tahun                        
           
Keterangan :   - BPLD : Biaya total pemecah gelombang
                                    - dt : Daya tahan

  1. Penahan Intrusi
Diketahui : - Jumlah KK : 336 KK
                               - Jumlah kebutuhan air : 1 galon/hari
                               - Harga air : Rp. 8.500,-/galon


Jawab :
                   = JKK x JKbtA x Ha x Hr
                   = 336 x 1x 8.500 x 365
                   = Rp. 1.042.440.000/tahun



          Keterangan:  - JKK : Jumlah KK
                               - JkbtA : Jumlah kebutuhan air
                               - Ha : Harga air
                               - Hr : Jumlah hari dalam satu tahun

  1. Fungsi Biologis
Diketahui : - Luas : 14,46 ha
                   - Jumlah produksi : 1.315kg/ha
                   - Harga ikan : Rp. 9.000,-/kg
                   - Biaya Operasional : Rp. 12.000.000,-/thn/org
Jawab :
                   = ( Luas x ∑produksi x H ) - B
                   = ( 14,56 x 1.315 x 9.000 ) – 12.000.000
                   = 172.317.600 – 12.000.000
                   = 160.317.600/tahun

2.3          Nilai Pilihan
            Nilai ekonomi yang diperolah dari potensi pemanfaatan langsung maupun tidak langsung dari sumberdaya/ ekosistem dimasa akan datang. Nilai manfaat pilihan (option value) diperoleh dengan menggunakan metode benefit transfer, mengacu pada nilai keanekaragaman hayati hutan mangrove Indonesia, yaitu US$ 1,500 per km2 per tahun (Ruittenbeek 1992).



            Nilai pilihan merupakan nilai keanekaragaman hayati yang ada di hutan mangrove. Nilai pilihan dapat dihitung dengan rumus :

= ( L x US $1.500 ) x 12.000
            Keterangan: - L : Luas hutan mangrove
                                 US$1.500 : Ketentuan (/km2/th)
                                 - 12.000 : Nilai tukar rupiah

Diketahui : - L : 14,56 Ha = 0,1456 km2
Jawab :
            = ( L x US $1.500 ) x 12.000
            = ( 0,1456 x US$1.500)x 12.000
            = 218,4 x 12.000
            = Rp. 2.620.000,-/tahun


2.4          Rekapitulasi
            Rekapitulasi nilai manfaat langsung, manfaat tidak langsung, dan nilai pilihan. Menurut Suzana et al (2011), nilai manfaat total dari hutan mangrove merupakan penjumlahan seluruh nilai ekonomi dari manfaat hutan mangrove yang telah diidentifikasi dan dikuantifikasikan. Nilai manfaat total tersebut menggunakan persamaan:

TEV = DV + IV + OV + EV . . . . . .  . . . .
TEV = Total economic value
DV   = Nilai manfaat langsung
IV    = Nilai manfaat tidak langsung
OV   = Nilai manfaat pilihan
EV   = Nilai manfaat keberadaan
                
TEV =  Nilai Udang + Nilai Kerang + Nilai Kepiting + Nilai Fungsi Fisik +
 Nilai Fungsi Instrusi + Nilai Fungsi Biologi + Nilai Pilihan
= Rp.1.135.000.000 + Rp.139.000.000 + Rp.124.848.000 +
   Rp. 35.000.000 + Rp.1.042.440.000 + Rp.160.317.600 + Rp. 2.620.000
= Rp. 2.639.225.600 / th




BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
·         Pemanfaatan secara langsung Masyarakat Bulakbaru adalah menangkap Udang, Kerang dan Kepiting Bakau.
·         Pemanfaatan secara tidak langsung Masyarakat Bulakbaru berdasarkan fungsi fisiknya sebagai penahan abrasi, penahan instrusi dan berdasarkan fungsi biologisnya
Dari hasil Praktikum diperoleh nilai ekonomi  total  hutan  mangrove (TEV) di  Desa Bulakbaru, Jawa tengah sebesar  Rp. 2.639.225.600 / th
 yang  dihitung  dari  manfaat  langsung  (Rp 1.398.848.000,- per  tahun),  manfaat  tidak  langsung (Rp 1.237.757.600 per tahun) dan manfaat pilihan (Rp. 2.620.000 per tahun).

3.2 Saran
Dengan memperhatikan nilai ekonomi total yang diperoleh dari ekosistem hutan mangrove di Desa Bulakbaru, Jawa tengah ternyata hutan mangrove mempunyai manfaat dan fungsi yang penting sebagai semberdaya ekonomi maupun sumberdaya ekologi bagi kehidupan masyarakat yang berada disekitarnya. Oleh karena itu keberadaan (kondisi fisik) ekosistem hutan mangrove harus tetap dipelihara sebagai aset pembangunan, baik itu oleh masyarakat se- tempat maupun pihak lain seperti pemerintah, swasta, peneliti dan LSM, sehingga kegiatan pem- bangunan dapat berjalan dengan baik dan ketersediaan sumberdaya hutan mangrove tetap terjamin.







Diposting oleh Toif Kafabi di 08.07
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Perikanan
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Label

  • #Ingsun
  • #Rindu
  • #RinduSemu
  • Beasiswa
  • Doa
  • Goresan Pena
  • Islam
  • Menjadi Istri Sholihah
  • Nashoihul 'Ibad
  • Ngaji
  • Perikanan
  • Pesan Sang Teladan
  • Sholawat
  • Syair Indah
  • Tips Dan Trik

Tweet

Tweet oleh @toif_kafabi

Entri Populer

  • Yaa Arhamarrohimin dan Artinya
    ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِم...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا     Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhan...
  • Beberapa Pondok Pesantren Untuk Mahasiswa di Kota Malang
    Mondok adalah salah satu kebutuhan wajib bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dengan negatifnya pergaulan saat ini, terutama bagi para...
  • Lirik Huwannur dan Artinya (Suluk Huwannur)
    هُوَ النُّورُ Dialah Pelita Cahaya هُوَ النُّورُ يَهدِى الحَا ئِرِينَ ضِيَاؤُهُ وَفِى الحَشرِ ظِلُّ المُرسَلِينَ لِوَاؤُهُ Dialah N...
  • Qoshidah Burdah Bagian 2 Beserta Artinya
    َإِنّ أَمّارَتِ بِالسّـوءِ مَا اتّعَظَتْ        ۞      مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشّيْبِ وَالَهَرَمِ Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak...
  • 7 Macam Nafsu Manusia
    Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu in...
  • Yaa Robbana'Tarofna dan Artinya
    يَارَبَّنَااعْتَرَفْنَا يـَارَبَّنَـااعْتَرَفْنَـا             ۞       بــِأَنَّنَــااقْتَـــرَفْنَــا Ya Tuhan kami, kami mengakui...
  • Hukum Memakan Daging Kurban Bagi Yang Berqurban
    Qurban merupakan bagian dari sya­ri’at Islam dan sudah ada semenjak manusia ada, yakni ketika putra-putra Nabi Adam AS diperintahkan be...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya (Versi Riyadlul Jannah Malang, Rindu Maha Guru KH Abdurrokhim Syadzili)
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا    Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhanku,r...
  • Lirik Yaa Imamarrusli dan Artinya
    يَا إِمَامَ الرُّسْلِ Atau يارسول الله سلام عليك يارسول اللــــه سلام عليك      ۞ يارفيع الشان والدرج Wahai utusan Allah, semoga...
 

Statistik

Rekomendasi

  • Pondok Pesantren Lirboyo
    KH. Athoillah: Beratnya Sakaratul Maut
    8 jam yang lalu
  • Sarkub
    Doa Birrul Walidain | Orang Tua Yang Sudah Wafat
    1 minggu yang lalu
  • PPMH Gading
    Hello world!
    3 tahun yang lalu
  • NU
    Dorong Penanganan Covid-19, PT DMOB Berikan Bantuan 1000 Hydro Oxy Ke PCNU Banyuwangi
    4 tahun yang lalu
  • Sufi Road
    Hikam Ibnu athaillah : Amal Makrifat
    9 tahun yang lalu

Manfaat Lan Barokah

Toif Kafabi
Lihat profil lengkapku
 
 
© 2011 Jejak Sanubari | Designs by Web2feel & Fab Themes

Bloggerized by DheTemplate.com - Main Blogger