skip to main | skip to sidebar

Jejak Sanubari

"Berjalan Membawa Rindu, Mencari Cinta"

Pages

  • Beranda
 
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube
  • Home
  • Sholawat
  • Perikanan
    • Jurnal
    • Artikel
    • Lain-Lain
  • Penyejuk Hati
    • Tausiah
    • Sejarah
    • Ngaji

Sabtu, 04 Januari 2014

Sikap Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab Menyangkut Takfir

Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab rahimahullah memiliki sikap mulia dalam hal pentakfiran. Sebuah sikap yang dipandang aneh oleh mereka yang mengklaim sebagai pendukungnya kemudian memvonis kafir secara serampangan terhadap siapapun yang berbeda jalan dan menolak pemikiran mereka. Padahal Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab sendiri menolak semua pandangan-pandangan tak berharga yang dialamatkan kepadanya. Dalam sebuah risalah yang dikirimkannya kepada penduduk Qashim pada bahasan tentang aqidah ia menulis sebagai berikut :  

Telah jelas bagi kalian bahwa telah sampai kepadaku berita mengenai risalah Sulaiman ibn Suhaim yang telah sampai kepada kalian dan bahwa sebagian ulama di daerah kalian menerima dan membenarkan isi risalah tersebut. Allah mengetahui bahwa Sulaiman ibn Suhaim mengada-ada atas nama saya ucapan-ucapan yang tidak pernah aku katakan dan kebanyakan tidak terlintas sama sekali di hatiku.
 
Di antaranya: Ucapan Sulaiman bahwa saya menganggap sesat semua kitab madzhab empat. Bahwa manusia semenjak 600 tahun yang silam tidak menganut agama yang benar.Saya mengklaim mampu berijtihad dan lepas dari taqlid. Perbedaan para ulama adalah malapetaka dan saya mengkafirkan orang yang melakukan tawassul dengan orang-orang shalih, dan saya mengkafirkan Imam al-Bushiri karena ucapannya: Wahai makhluk paling mulia. Seandainya saya mampu meruntuhkan kubah Rasulullah saw. maka saya akan melakukannya dan jika mampu mengambil talang Ka’bah yang terbuat dari emas maka saya akan menggantinya dengan talang kayu. Saya mengharamkan ziarah ke makam Nabi saw, mengingkari ziarah ke makam kedua orang tua dan makam orang lain, saya mengkafirkan orang yang bersumpah dengan selain Allah, mengkafirkan Ibnu Faridl dan Ibnu ‘Araby, dan bahwasanya saya membakar kitab Dalailul Khairaat dan Raudhat ar-Rayahin yang kemudian saya namakan Raudhat asy-Syayathin. Jawaban saya atas tuduhan telah mengucapkan perkataan-perkataan di atas adalah firman Allah: "Maha suci Engkau (ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar." ( QS. an-Nur:16) 

Sebelum apa yang saya alami terjadi, peristiwa mirip pernah dialami Nabi saw. Beliau dituduh telah memaki Isa ibn Maryam dan orang-orang shalih. Hati mereka yang melakukan perbuatan terkutuk ini sama persis sebab menciptakan kebohongan dan ucapan palsu. Allah swt. berfirman: "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah." (Q.S. an-Nahl:105) Kafir Qurays melontarkan tuduhan palsu bahwa Nabi saw. mengatakan bahwa Malaikat, Isa dan ‘Uzair berada di neraka. Lalu Allah menurunkan firmanNya :"Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami. Mereka itu dijauhkan dari neraka." (QS. al-Anbiya`:101) 

 Risalah Penting Lain Karya Syaikh Muhammad Ibn Abdul Wahhab Dalam Masalah Pentakfiran

Risalah ini dikirimkan kepada as-Suwaidi, seorang ulama Iraq. Sebelumnya as-Suwaidi mengirimkan buku dan menanyakan mengenai apa yang diperbincangkan masyarakat. Kemudian Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab menjawab dalam risalahnya : "Tersebarnya kebohongan adalah hal yang membuat orang yang berakal merasa malu untuk menceritakannya apalagi untuk membuat-buat hal-hal yang tidak ada faktanya. Sebagian dari apa yang kalian katakan adalah bahwasanya saya mengkafirkan semua orang kecuali mereka yang mengikutiku. Sungguh aneh, bagaimana mungkin kebohongan ini masuk ke akal orang yang berakal? Dan bagaimana mungkin seorang muslim akan melontarkan ucapan demikian?
Dan apa yang kalian katakan: Seandainya saya mampu meruntuhkan kubah Nabi saw. niscaya saya akan merealisasikannya, membakar dalailul khairaat jika mampu dan melarang bersholawat kepada Nabi dengan ungkapan sholawat apapun. Perkataan-perkataan ini dikategorikan kebohongan. Dalam hati seorang muslim tidak terbesit dalam hatinya sesuatu yang lebih agung melebihi al-Qur’an. 

Pada halaman 64 dari kitab yang sama Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab berkata: "Apa yang kalian katakan bahwa saya telah mengkafirkan orang yang melakukan tawassul dengan orang-orang shalih, mengkafirkan Bushoiri karena ungkapannya: Wahai makhluk paling mulia, mengingkari diperkenankannya ziarah kubur Nabi saw, kuburan kedua orang tua dan kuburan-kuburan orang lain serta mengkafirkan orang yang bersumpah menggunakan nama selain Allah, maka jawaban saya atas semua tuduhan ini adalah Firman Allah: "Maha suci Engkau ( ya Tuhan kami ), ini adalah Dusta yang besar." (QS. an-Nur:16)
Diposting oleh Toif Kafabi di 10.22
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Islam, Ngaji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Label

  • #Ingsun
  • #Rindu
  • #RinduSemu
  • Beasiswa
  • Doa
  • Goresan Pena
  • Islam
  • Menjadi Istri Sholihah
  • Nashoihul 'Ibad
  • Ngaji
  • Perikanan
  • Pesan Sang Teladan
  • Sholawat
  • Syair Indah
  • Tips Dan Trik

Tweet

Tweet oleh @toif_kafabi

Entri Populer

  • Yaa Arhamarrohimin dan Artinya
    ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ فَرِّجْ عَلَى الْمُسْلِم...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا     Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhan...
  • Beberapa Pondok Pesantren Untuk Mahasiswa di Kota Malang
    Mondok adalah salah satu kebutuhan wajib bagi generasi muda agar tidak terpengaruh dengan negatifnya pergaulan saat ini, terutama bagi para...
  • Lirik Huwannur dan Artinya (Suluk Huwannur)
    هُوَ النُّورُ Dialah Pelita Cahaya هُوَ النُّورُ يَهدِى الحَا ئِرِينَ ضِيَاؤُهُ وَفِى الحَشرِ ظِلُّ المُرسَلِينَ لِوَاؤُهُ Dialah N...
  • Qoshidah Burdah Bagian 2 Beserta Artinya
    َإِنّ أَمّارَتِ بِالسّـوءِ مَا اتّعَظَتْ        ۞      مِنْ جَهْلِهَا بِنَذِيرِ الشّيْبِ وَالَهَرَمِ Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak...
  • 7 Macam Nafsu Manusia
    Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi membagi nafsu dalam 7 tingkatan yang dikenal dengan istilah “marotibun- nafsi”. Tempat-tempat dimana nafsu in...
  • Yaa Robbana'Tarofna dan Artinya
    يَارَبَّنَااعْتَرَفْنَا يـَارَبَّنَـااعْتَرَفْنَـا             ۞       بــِأَنَّنَــااقْتَـــرَفْنَــا Ya Tuhan kami, kami mengakui...
  • Hukum Memakan Daging Kurban Bagi Yang Berqurban
    Qurban merupakan bagian dari sya­ri’at Islam dan sudah ada semenjak manusia ada, yakni ketika putra-putra Nabi Adam AS diperintahkan be...
  • Lirik Ya Syaikhona dan Artinya (Versi Riyadlul Jannah Malang, Rindu Maha Guru KH Abdurrokhim Syadzili)
    مع السلامة فی أمانه شيخنا الله رب ارحم مربی روحنا… يا ربنا    Selamat jalan semoga dalam keselamatan wahai guruku, Ya Allah Tuhanku,r...
  • Lirik Yaa Imamarrusli dan Artinya
    يَا إِمَامَ الرُّسْلِ Atau يارسول الله سلام عليك يارسول اللــــه سلام عليك      ۞ يارفيع الشان والدرج Wahai utusan Allah, semoga...
 

Statistik

Rekomendasi

  • Pondok Pesantren Lirboyo
    KH. Athoillah: Beratnya Sakaratul Maut
    8 jam yang lalu
  • Sarkub
    Doa Birrul Walidain | Orang Tua Yang Sudah Wafat
    1 minggu yang lalu
  • PPMH Gading
    Hello world!
    3 tahun yang lalu
  • NU
    Dorong Penanganan Covid-19, PT DMOB Berikan Bantuan 1000 Hydro Oxy Ke PCNU Banyuwangi
    4 tahun yang lalu
  • Sufi Road
    Hikam Ibnu athaillah : Amal Makrifat
    9 tahun yang lalu

Manfaat Lan Barokah

Toif Kafabi
Lihat profil lengkapku
 
 
© 2011 Jejak Sanubari | Designs by Web2feel & Fab Themes

Bloggerized by DheTemplate.com - Main Blogger